Ada
sebuah kampung nan megah
Didalamnya
melimpah ruah kekayaan
Didalamnya
dihuni oleh semua jenis mahkluk
Budayanya
beragam
Kata terangkai
dalam seribu bahasa
Namun silih
berganti waktu
Ada dua
kerajaan besar tersisa
Kucing di
sudut biru
Anjing di
sudit merah
Mereka ingin
berlomba
Mengambil
alih kampung nan megah
Dulu iya
berteman
Mandi bersama
saling menyirami
Senyum dan
tawa menghiasi
Ia saling
bahu-membahu
Membesarkan...
Tak ada
lagi rahasia antara mereka
Sama-sama
tau kelemahan masing-masing
Bahkan warna
kotoran masing-masing
mereka
sudah tau
katanya
itu anugrah Tuhan
hancur
lebur ketika memperebutkan
satu
sama lain tak mau mengalah
pohon
mulai mati karena kekeringan
semut
hampir punah karena dimakan tetangga sebelah
kelaparan,
kebakaran dan kebanjiran silih berganti
Penghuni
kampung tak bisa berbuat apa-apa
Selain
menonton ulah mereka yang jenaka
Saling
membuka aip yang dulu ditutupi
Mereka
lupa akan sejarah
Padahal
mereka sebenarnya tidak berlawanan
Mereka
punya tujuan yang sama
Mereka
mungkin hanya sedang amnesia
Lupa berwudhu
ketika akan sholat
Lupa
banya alfatihah ketika sholat.
Wahai anjing
dan kucing
Bangunlah.banguun.
Lawan kalian
sesungguhnya adalah
Kemiskinan....
Kebodohan....
Jangan sampai
teradu domba
Jangan turutkan
nafsu birahi
Jalan boleh
berbeda
Cara boleh
berbeda
Kendaraan
boleh berbeda
Namun Hiasilah
dengan senyum ketulusan
Andai kalian
bersatu
Andai kalain
berdamai
Kampung
ini pasti akan berjaya
Kampung
ini pasti sejahtera
Kampung
ini pasti dihormati
Berdamailah........
Oleh:
Dwinda Rahman
Alumni akuntansi Unand