Sabtu, 24 Mei 2014

Andai Kucing dan Anjing Berdamai



Ada sebuah kampung nan megah
Didalamnya melimpah ruah kekayaan
Didalamnya dihuni oleh semua jenis mahkluk
Budayanya beragam
Kata terangkai dalam seribu bahasa

Namun silih berganti waktu
Ada dua kerajaan besar tersisa
Kucing di sudut biru
Anjing di sudit merah
Mereka ingin berlomba
Mengambil alih kampung nan megah

Dulu iya berteman
Mandi bersama saling menyirami
Senyum dan tawa menghiasi
Ia saling bahu-membahu
Membesarkan...

Tak ada lagi rahasia antara mereka
Sama-sama tau kelemahan masing-masing
Bahkan warna kotoran masing-masing
mereka sudah tau
katanya itu anugrah Tuhan

hancur lebur ketika memperebutkan
satu sama lain tak mau mengalah
pohon mulai mati karena kekeringan
semut hampir punah karena dimakan tetangga sebelah
kelaparan, kebakaran dan kebanjiran silih berganti

Penghuni kampung tak bisa berbuat apa-apa
Selain menonton ulah mereka yang jenaka
Saling membuka aip yang dulu ditutupi
Mereka lupa akan sejarah

Padahal mereka sebenarnya tidak berlawanan
Mereka punya tujuan yang sama
Mereka mungkin hanya sedang amnesia
Lupa berwudhu ketika akan sholat
Lupa banya alfatihah ketika sholat.

Wahai anjing dan kucing
Bangunlah.banguun.
Lawan kalian sesungguhnya adalah
Kemiskinan....
Kebodohan....
Jangan sampai teradu domba
Jangan turutkan nafsu birahi
Jalan boleh berbeda
Cara boleh berbeda
Kendaraan boleh berbeda
Namun Hiasilah dengan senyum ketulusan

Andai kalian bersatu
Andai kalain berdamai
Kampung ini pasti akan berjaya
Kampung ini pasti sejahtera
Kampung ini pasti dihormati
Berdamailah........


Oleh: Dwinda Rahman
          Alumni akuntansi Unand








Rabu, 21 Mei 2014

Rindu siAnak Rantau

18/5/14.pemakaman cibubur.

rintihan hujan membasahi
gelap mulai menyelimuti
tangisan-tangisan berkumandang
hanya dapat ku lihat
air mata untuk orang yang disayangi

ku tahan air mata menyaksikan
aku menjauh agar tak terbawa suasana
aku hanya tak ingin menangis terlalu cepat
terbayang ayah dan ibu yang dikafani
terbayang ayah dan ibu yang diangkat
terbayang ayah dan ibu yang dimasukan
dalam kamar kecil 2*1 nan gelap
Kuburan!!!

aku belum siap...
aku belum melakukan apa-apa
aku belum bisa membuat mereka bangga
aku belum bisa membuatnya tersenyum bahagia
tersenyum lepas penuh irama

ibu dan ayah, aku rindu......
rindu yang dipisahkan jarak dan waktu
doakan anakmu segera pulang
menjadi pelepas dahaga bagimu...


Senin, 12 Mei 2014

Pecah Berderai

Pecah Berderai


Pecah berderai...
Hari ini gelap menembus cahaya..
Sirna gelap mata
Hati remuk tak terkira
PadaMU Tuhan aku berikrar
padaMu Tuhan aku lepaskan
aku tak pernah ingin permainkan takdir
aku tak bermaksud melangkah ke ruang tanpa oksigen
mungkin ini yang terbaik

 pecah berderai..
hingga air mata membisu
hingga hati tak punya rasa
hingga saraf ntak merespon
walau mungkin ada yang tersakiti
walau ada yang terluka
hanya satu pintakku biar hal ini menjadi luka ku

 pecah berderai...
sirna sudah apa yang dibangun
tersapu ombak lautan tsunami
suara hati ku tak sampai lagi menembus hatimu

pecah berderai
aku tak benci, aku tak kecewa
aku hanya terluka
seolah-olah aku tak punya guna

Tuhan hanya satu pintakku
Hilangkan aku tanpa jejak
Jadikan ia lebih baik
Jangan ada lagi air matanya mengalir
 Hembuskan angin dan katakan padanya
Aku hanya sampah
Kumpulan orang yang bersalah

Pecah berderai....
Aku ikhlas menjalankan Nazar ini
Aku ikhlas kehilangan
jiwa dan raga ini tak laku lagi di jual
ntah sampai kapan...
biarlah  sang waktu,
takdirmu Tuhan yang menjawab...