cerita kita masih tetap berlanjut walau tak ada lagi kabar burung
sms tak laku lagi, tak sampai menembus hatimu
senyumanmu begitu mahal dan langka
aku tak tau kapan hari akan bergerak mundur
air yang menetes jatuh ke tanah kembali berembun
mengalir dari kaki hingga masuk ke matamu lagi
mungkin sudah itu pula garis yang harus kita jalani
waktu dan jarak berjalan di arah yang berbeda
hinga kita sampai di atas jembatan rambut sehelai
jika sang waktu memaksa kita untuk bertemu di ujung perhentian
aku ingin diingat sebagai cahayamu, namun
jika hatimu masih terbelut salju
ingatlah aku sebagai gelapmu
itu sudah cukup...
Minggu, 22 Juni 2014
Rabu, 11 Juni 2014
Anugrah Cinta (1)
#1
Sekarang
bertemu pulalah kesulitan dan gelombang yang lain,
karena
sudah demikian mestinya hidup itu,
habis
kesulitan yang satu akan menimpa pula kesulitan yang lain
Kita hanya
beristirahat buat sementara, guna mengumpulkan kekuatan untuk menempuh perjuangan
yang baru dan mengatasinya
Sebab
itulah maka tak usah kita menangis diwaktu mendaki,
Sebab
dibau puncak perhentian pendakian itu telah menunggu daerah yang menurun.
Hanya
satu yang akan kita jaga disana yaitu kuatkan kaki supaya jangan tergelincir
Dan tak
usah kita tertawa diwaktu menurun
Karena
kelak kita akan menempuh pendakian pula
Yang
biasanya lebih tinggi dan menggoyahkan lutut
Dan
barulah kelak diakhir sekali, akan berhenti pendakian dan penuruan itu,
Disuatu
sawang luas terbentang bernama Maut
Disana
akan bertemu alam datar
Tak
berpendakian, tak berpenurunan pula.
#2
Majulah
ke muka, tempuhlah baharullah yang luas itu
Beranikan
hati menghadapi gelombang yang bergulung-gulung
Karena
dengan bermain ombak
Dan membiasakan
menempuh gelora itulah
Makanya
penyakit mabuk akan hilang
Pada
tiap-tiap bertemu dengan kesusahan
Dan suatu
halangan didalam bahtera rumah tangga, itu adalah ujian
Bila
sampai kesebaliknya tertegak pulalah sebuah tiang yang teguh dan sendi yang
kuat untuk membina ramah kecintaan itu.
#3
Mari
kita hidup berdua’
tumpahkan
kepercayaanmu padaku
kepercayaan
yang tiada berkulit dan berisi
kepercayaan
yang tulus
sebagaimana
kepercayaanku kepadamu
aku
adalah hak milikmu.
#BuyaHamka (merantau ke deli)
Langganan:
Postingan (Atom)