Rabu, 11 Juni 2014

Anugrah Cinta (1)



#1
Sekarang bertemu pulalah kesulitan dan gelombang yang lain,
karena sudah demikian mestinya hidup itu,
habis kesulitan yang satu akan menimpa pula kesulitan yang lain
Kita hanya beristirahat buat sementara, guna mengumpulkan kekuatan untuk menempuh perjuangan yang baru dan mengatasinya
Sebab itulah maka tak usah kita menangis diwaktu mendaki,
Sebab dibau puncak perhentian pendakian itu telah menunggu daerah yang menurun.
Hanya satu yang akan kita jaga disana yaitu kuatkan kaki supaya jangan tergelincir
Dan tak usah kita tertawa diwaktu menurun
Karena kelak kita akan menempuh pendakian pula
Yang biasanya lebih tinggi dan menggoyahkan lutut
Dan barulah kelak diakhir sekali, akan berhenti pendakian dan penuruan itu,
Disuatu sawang luas terbentang bernama Maut
Disana akan bertemu alam datar
Tak berpendakian, tak berpenurunan pula.

#2
Majulah ke muka, tempuhlah baharullah yang luas itu
Beranikan hati menghadapi gelombang yang bergulung-gulung
Karena dengan bermain ombak
Dan membiasakan menempuh gelora itulah
Makanya penyakit mabuk akan hilang
Pada tiap-tiap bertemu dengan kesusahan
Dan suatu halangan didalam bahtera rumah tangga, itu adalah ujian
Bila sampai kesebaliknya tertegak pulalah sebuah tiang yang teguh dan sendi yang kuat untuk membina ramah kecintaan itu.

#3
Mari kita hidup berdua’
tumpahkan kepercayaanmu padaku
kepercayaan yang tiada berkulit dan berisi
kepercayaan yang tulus
sebagaimana kepercayaanku kepadamu
aku adalah hak milikmu.
#BuyaHamka (merantau ke deli)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar