Senin, 18 Agustus 2014

Kekecewaan Terbesar dalam Hidup



Lilin Yang Menerangi Saat Gelap
Saya hanya ingin:
            Menjadi lilin yang menerangkan gelap
            Hingga mereka yang lemah
            Yang Tak bisa berjalan
             Yang Tak punya mimpi
            Yang diselimuti putus asa
            Bisa semangat dan Bermimpi
Saya tidak akan bahagia jika terlibat dalam kesenangan orang lain. Biasanya saya akan mundur selangkah. Itu tidaklah penting. Saya tidak akan sedih atau kecewa jika tak diajak atau diundang.

      Namun jika orang-orang terdekat saya punya masalah. Saya ingin menjadi orang no 1 yang menolongnya, berada disampingnya. Jika tak mau cerita dan berbagi kesedihan atau masalahnya. Berarti ia memilih untuk tidak berteman dengan saya.
        Bahkan saya siap untuk dibenci jika itu akan membuat mereka senang dan berhasil. Saya rela disakiti dan akan sangat marah sekali jika orang-orang terdekat saya disakiti.
        Saya sangat benci sekali dengan orang yang pembohong. Biarlah ia tidak pandai atau tidak bisa. Ia mau mengakuinya. Berani bertanggungjawab terhadap kesalahannya dan tidak lari dari masalah.
        Masalah saya akan berkurang jika saya  mampu menyelesaikan masalah orang lain, melihat orang-orang di sekeliling saya senang dan bahagia. Akan bertambah sakit jika orang-orang terdekat saya punya masalah tapi saya tak mampu menyelesaikannya.
        Berbicara dari hati ke hati adalah senjata andalan saya. Saya sangat senang berbicara 4 mata dengan seseorang. Berbicara 4 mata akan membuka hal privasi masing-masing. Kejujuran, keterbukaan akan menghiasinya. Biasanya saya tak segan untuk menyampaikan seluruh isi hati. Meminta dia mengkritik dan evaluasi saya. Hal yang paling penting yang saya sampaikan adalah jika kamu anggap saya sahabat jangan pernah untuk tertutup dengan masalah yang dihadapi. Saya siap melakukan yang terbaik untuk kemajuannya. Jika tertutup berarti saya dianggap hanya orang lain saja. 
         Jika saya tak berguna bagi orang lain lebih menyakitkan dari pada diludahi, ditampar maupun dikucilkan. jika hal itu terjadi saya akan sembunyi dibalik pekatnya malam. 
 banyak hal yang membuat saya terbebani, menjadi dosa sejarah dan memberatkan langkah ke depan, salah satunya ketika saya tak mampu menyelematkan senior yang kena DO. sampai hari ini ketika mendengar kabarnya terlunta-lunta, Hati saya sedih dan menangis pilu...




 

Rabu, 06 Agustus 2014

Bukan Mata Tuhan

Mataku bukan Mata Tuhan
menembus segala medan
kini Ia mulai lelah dengan keadaan
Kabur, buram dan tak fokus bersahabat akrab dengannya

aku duduk memegang lutut dan,
dagu dan lutut bersentuhan
dingin, takut hingga menggigil ku rasa
satu-satu nikmat tuhan mulai lepas

ia lelah menemani,
pulang lebih awal dari kontrak dengan ku
padahal aku ingin menyaksikan dengan mataku ini,
satu persatu orang-orang dekatku bahagia dan tersenyum lepas
namun jika tak memungkinkan,
aku masih ingin melihat foto/gambar yang terpampang

kini aku ragu,
foto-foto yang ku lihat tak jelas lagi
silau dan tak terbentuk
Mata, sudikah kau kiranya memperbaharui kontrak denganku?
mari kita berdamai....

Minggu, 22 Juni 2014

Pesan Angin

cerita kita masih tetap berlanjut walau tak ada lagi kabar burung
sms tak laku lagi, tak sampai menembus hatimu
senyumanmu begitu mahal dan langka
aku tak tau kapan hari akan bergerak mundur
air yang menetes jatuh ke tanah kembali berembun
mengalir dari kaki hingga masuk ke matamu lagi


mungkin sudah itu pula garis yang harus kita jalani
waktu dan jarak berjalan di arah yang berbeda
hinga kita sampai di atas jembatan rambut sehelai

jika sang waktu memaksa kita untuk bertemu di ujung perhentian
aku ingin diingat sebagai cahayamu, namun
jika hatimu masih terbelut salju
ingatlah aku  sebagai gelapmu
itu sudah cukup...

Rabu, 11 Juni 2014

Anugrah Cinta (1)



#1
Sekarang bertemu pulalah kesulitan dan gelombang yang lain,
karena sudah demikian mestinya hidup itu,
habis kesulitan yang satu akan menimpa pula kesulitan yang lain
Kita hanya beristirahat buat sementara, guna mengumpulkan kekuatan untuk menempuh perjuangan yang baru dan mengatasinya
Sebab itulah maka tak usah kita menangis diwaktu mendaki,
Sebab dibau puncak perhentian pendakian itu telah menunggu daerah yang menurun.
Hanya satu yang akan kita jaga disana yaitu kuatkan kaki supaya jangan tergelincir
Dan tak usah kita tertawa diwaktu menurun
Karena kelak kita akan menempuh pendakian pula
Yang biasanya lebih tinggi dan menggoyahkan lutut
Dan barulah kelak diakhir sekali, akan berhenti pendakian dan penuruan itu,
Disuatu sawang luas terbentang bernama Maut
Disana akan bertemu alam datar
Tak berpendakian, tak berpenurunan pula.

#2
Majulah ke muka, tempuhlah baharullah yang luas itu
Beranikan hati menghadapi gelombang yang bergulung-gulung
Karena dengan bermain ombak
Dan membiasakan menempuh gelora itulah
Makanya penyakit mabuk akan hilang
Pada tiap-tiap bertemu dengan kesusahan
Dan suatu halangan didalam bahtera rumah tangga, itu adalah ujian
Bila sampai kesebaliknya tertegak pulalah sebuah tiang yang teguh dan sendi yang kuat untuk membina ramah kecintaan itu.

#3
Mari kita hidup berdua’
tumpahkan kepercayaanmu padaku
kepercayaan yang tiada berkulit dan berisi
kepercayaan yang tulus
sebagaimana kepercayaanku kepadamu
aku adalah hak milikmu.
#BuyaHamka (merantau ke deli)




Sabtu, 24 Mei 2014

Andai Kucing dan Anjing Berdamai



Ada sebuah kampung nan megah
Didalamnya melimpah ruah kekayaan
Didalamnya dihuni oleh semua jenis mahkluk
Budayanya beragam
Kata terangkai dalam seribu bahasa

Namun silih berganti waktu
Ada dua kerajaan besar tersisa
Kucing di sudut biru
Anjing di sudit merah
Mereka ingin berlomba
Mengambil alih kampung nan megah

Dulu iya berteman
Mandi bersama saling menyirami
Senyum dan tawa menghiasi
Ia saling bahu-membahu
Membesarkan...

Tak ada lagi rahasia antara mereka
Sama-sama tau kelemahan masing-masing
Bahkan warna kotoran masing-masing
mereka sudah tau
katanya itu anugrah Tuhan

hancur lebur ketika memperebutkan
satu sama lain tak mau mengalah
pohon mulai mati karena kekeringan
semut hampir punah karena dimakan tetangga sebelah
kelaparan, kebakaran dan kebanjiran silih berganti

Penghuni kampung tak bisa berbuat apa-apa
Selain menonton ulah mereka yang jenaka
Saling membuka aip yang dulu ditutupi
Mereka lupa akan sejarah

Padahal mereka sebenarnya tidak berlawanan
Mereka punya tujuan yang sama
Mereka mungkin hanya sedang amnesia
Lupa berwudhu ketika akan sholat
Lupa banya alfatihah ketika sholat.

Wahai anjing dan kucing
Bangunlah.banguun.
Lawan kalian sesungguhnya adalah
Kemiskinan....
Kebodohan....
Jangan sampai teradu domba
Jangan turutkan nafsu birahi
Jalan boleh berbeda
Cara boleh berbeda
Kendaraan boleh berbeda
Namun Hiasilah dengan senyum ketulusan

Andai kalian bersatu
Andai kalain berdamai
Kampung ini pasti akan berjaya
Kampung ini pasti sejahtera
Kampung ini pasti dihormati
Berdamailah........


Oleh: Dwinda Rahman
          Alumni akuntansi Unand